Archive for Desember 2013
Permasalahan Dalam Belajar.
Didalam dunia pendidikan saat ini, masih saja banyak permasalahan yang sering terjadi, termasuk dalam kegiatan belajar siswa itu sendiri yang sering kita perhatikan didalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa aspek yang saya simpulkan yang mengakibatkan permasalahan belajar pad siswa. Berikut peta konsepnya.
Resume Taksonomi Bloom Dkk.
Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom
merupakan taksonomi yang terkenal dan berdampak pada dunia pendidikan. Taksonom
ini pertama kali dipikirkan oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dan tujuan
pendidikan dalam hal ini dibagi menjadi 3 domain, dan setiap domainnya memiliki
pembagian yang lebih terperinci lagi.
Berikut adalah 3
domain tersebut, yakni :
1.
Cognitive
Domain (Ranah Kognitif), yaitu berisi perilaku-perilaku yang menekankan
pada aspek intelektual seperti, pengetahuan, pengertian, dan ketrampilan
berpikir.
2.
Affective
Domain (Ranah Afektif), berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
sikap, perasaan dan emosi.
3.
Psychomotor
Domain (Ranah Psikomotor), berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek
keterampilan motoric seperti tulisan tangan, mengetik, Dll.
Blom membagi tiap-tiap
domain menjadi berbagai tingkatan. Dalam domain kognitif, Bloom membagi menjadi
6 tingkatan dan domain ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berupa
pengetahuan (kategori 1), dan bagian kedua berupa kemampuan dan ketrampilan
intelektual (kategori 2).
A. Domain
Kognitif
1.
Pengetahuan
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, gagasan, dan fakta-fakta.
Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, gagasan, dan fakta-fakta.
2.
Pemahaman
Kemampuan yang berisi tentang menerjemahkan, menginterpretasikan, dan menyimpulkan sesuatu.
Kemampuan yang berisi tentang menerjemahkan, menginterpretasikan, dan menyimpulkan sesuatu.
3.
Aplikasi
Pada tingkat ke-3 ini, suatu individu memiliki kemampuan untuk merepkan gagasan, metode, rumus, teori.
Pada tingkat ke-3 ini, suatu individu memiliki kemampuan untuk merepkan gagasan, metode, rumus, teori.
4.
Analisi
Di tingkat analisi ini, suatu individu akan mampu menganalisis suatu informasi yang masuk dan mengklasifikasikannya kedalam beberapa bagian-bagian yang lebih kecil lagi.
Di tingkat analisi ini, suatu individu akan mampu menganalisis suatu informasi yang masuk dan mengklasifikasikannya kedalam beberapa bagian-bagian yang lebih kecil lagi.
5.
Sintesis
Satu tingkat di atas analisis, individ yang berada pada tingkat ini akan mampu menjelaskan suatu pola yang tak terlihat sebelumnya dan dapat memberikan solusi yang dibutuhkan.
Satu tingkat di atas analisis, individ yang berada pada tingkat ini akan mampu menjelaskan suatu pola yang tak terlihat sebelumnya dan dapat memberikan solusi yang dibutuhkan.
6.
Evaluasi
Pada tingkat akhir ini, suatu individu dapat menilai pada suatu solusi, gagasan, dan metodologi.
Pada tingkat akhir ini, suatu individu dapat menilai pada suatu solusi, gagasan, dan metodologi.
Pada pembagian
tingkatan di domain afektif ini, Bloom bekerja sama dengan David Krathwohl dan
Masia, dan pada domain ini, ada 5 tingkatan.
B. Domain
Afektif
1.
Penerimaan
Adanya kesedian untuk mengenali fenomena di suatu lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankan, dan mngerahkannya.
Adanya kesedian untuk mengenali fenomena di suatu lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankan, dan mngerahkannya.
2.
Tanggapan
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Seperti pertujuan, kesedian.
Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Seperti pertujuan, kesedian.
3.
Penghargaan
Serangkaian nilai-nilai tertentu yang di ekspresikan ke dalam tingkah laku.
Serangkaian nilai-nilai tertentu yang di ekspresikan ke dalam tingkah laku.
4.
Pengorganisasian
Memadukan nilai-nilai atau unsur-unsur yang berbeda, menyelesaikan konflik, dan membentuk suatu sistem yang konsisten.
Memadukan nilai-nilai atau unsur-unsur yang berbeda, menyelesaikan konflik, dan membentuk suatu sistem yang konsisten.
5.
Karakterisasi
Memiliki suatu pengendalian terhadap dirinya yang menjadikanya suatu karakteristik gaya hidup.
Memiliki suatu pengendalian terhadap dirinya yang menjadikanya suatu karakteristik gaya hidup.
Perincian yang
dibuat dalam domain psikomotor ini tidak dibuat oleh Bloom, tetapi oleh ahli
lain yang berdasarkan pada domain Bloom itu sendiri.
C. Domain
Psikomotor
1.
Persepsi
Penggunaan alat indera dalam membantu penerapan dan menjadikannya pegangan.
Penggunaan alat indera dalam membantu penerapan dan menjadikannya pegangan.
2.
Kesiapan
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.
Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.
3.
Respon Terpimpin
Merupakan tahap awal yang mempelajari keterampilan
yang kompleks, dan didalamnya termasuk imitasi, dan gerakan coba-coba.
4.
Mekanisme
Pembiasan terhadap gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan.
Pembiasan terhadap gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan.
5.
Respon Tampak yang Kompleks.
Gerakan motoris yang didalamnya terdapat beberapa
pola-pola gerakan yang kompleks.
6.
Penyesuaian.
Ketrampilan yang sudah berkembang dan dapat disesuaikan dalam berbagai situasi
Ketrampilan yang sudah berkembang dan dapat disesuaikan dalam berbagai situasi
7.
Penciptaan
Adanya pembentukan gerakan atau pola baru yang disesuaikan dengan situasi.
Adanya pembentukan gerakan atau pola baru yang disesuaikan dengan situasi.